CARA
PENULISAN CATATAN KAKI (FOOTNOTE) PADA KARYA ILMIA ATAU SKRIPSI dan MAKALAH
a. Catatn
kaki merupakan catatn pada bagian kaki halaman teks yang menyatakansumber suatu
kutipan kutipan atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks;
b. Catatan
kaki dapat berfungsi sebagai tambahan yang berisi komentar atau penjelasan yang
dianggap tidak dapat dimasukkan di dalam teks. Catatan kaki diketik satu spasi
dan dimulai langsung dari margin kiri untuk tulisan latin dan margin kanan
untuk tulisan arab, dimulai pada ketukan kelima di bawah garis catatan kaki. Contoh.
[1]
Keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya disebabkan beberapa hal,
yaitu: 1 pembahsan tentang masalah manusia terlambat dilakukan. Karena pada
mulanya perhatian manusia hanya tertuju pada penyelidikan tentang alam materi
..................sedangkan manusia tidak diberi pengetahuan tentang ruh
kecuali sedikit (Q.S. Al Isra’: 85) lihat, M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, ( Bandung: Mizan,
1997) hlm. 277-278.
c. Catatn
kaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka 1 sampai habis dan
diganti dengan nomor 1 kembali pada bab baru;
d. Cara
penulisannya secara berurutan: nama pengarang (tanpa gelar dan tidak dibalik),
koma, judul sumber/buku (judul sumber/buku ditulis dengan huruf kapital setiap
awal kata dan ditulis miring, koma, jilid/jus, koma, kurung buka kemudian
tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian
kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma dan nomor halaman diakhiri dengan
titik. Contoh;
1Purwanto,
Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hlm. 18.
e. Rujukan
yang menggunakan terjemahan ditulis: nama pengarang, koma, buku/kitab asli dan
ditulis miring, koma, kata “terj”, titik, penterjemah, koma, judul terjemahan,
koma, kurung buka, koma, kota penerbit, koma, nama penerbit, kurung tutup,
koma, nomor cetakan, koma, nomor halaman, dan diakhiri dengan titik. Contoh:
1Moh.
Athiyah al-Abrasi, al-Tarbiyah
al-Islamiyah, terj. Bustami A. Ghoni dan Djohar Bahry, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990),
hlm. 114
f. Nama
pengarang yang jumlahnya terdiri dari tiga orang, maka kedua nama itu ditulis. Apabila
lebih dari tiga orang, hanya disebutkan nama pengarang yang pertama setelah
tanda koma dituliskan singkatan et. Al. Ditulis dengan huruf miring atau dkk. Contoh:
1Muslim
Nurdin, et. Al., Moral dan Kognisi Islam: Buku
Teks Agama Islam Untuk Oerguruan Tinggi Umum, (Jawa Barat: Alfabeta, 2001),
Edisi Revisi, hlm. 29-31
g. Kumpulan
karangan yang dirangkum oleh editor, yang dianggap pengarangnya atau yang
dicantumkan dalam catatan kaki nama editor saja. Caranya dibelakang nama editor
itu dicantumkan “ed” dengan italic (ed).
Bila editornya lebih dari sau, maka diberi tambahan “s” (eds).
Contoh:
1Ahmad
Tafsir (ed.) Pendidikan Agama dalam Keluarga, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 49.
h. Apabila
dari sumber yang sama dikutip lagi pada halamanyang sama, maka cukup dengan
ibid (dicetak miring) tanpa menyebutkan halamannya lagi. Ibid singkatan dari ibibem
yang berarti pada tempat yang sama. Sedangkan yang berbeda, maka dalam catatan
kaki ditulis ibid., lalu disebutkan
halamannya. Contoh.
1Ahmad
Tafsir (ed.) Pendidikan Agama dalam Keluarga, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 49.
2Ibid.
(bila mengutip pada halaman yang sam)
Ibid.,
hlm. 21 (bila mengutip pada halaman yang berbeda)
i.
Apabila dari sumber tersebut dikutip
lagi, tetapi telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain, maka pada catatan
kaki ditulis: nama pengarang, tahun terbit dalam buka tutup kurung, judul
buku/sumber (minimal tiga kata ditulis miring) diikuti dengan hlm. Jika referensi
berbahasa indonesia, dan p. Jiks referensi
berbahasa inggris. Contoh:
1Abudin
Nata, Paradigma Pendidikan Islam, Kapita Selekta Pendidikan Islam,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2001), hlm. 132
2Ahmad
Tafsir (ed.) Pendidikan Agama dalam Keluarga, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 49.
3
Abudin Nata (2001), Paradigma Pendidikan
Islam, Kapita Selekta Pendidikan
Islam, hlm. 154
j.
Apabila buku itu berjilid atau berjuz
dan digunakan lebih dari satu jilid atau juz, maka bila ingin menyebutkan
sumber yang terlebih dahulu harus dicantumkan nama pengarang dan nomor jilid
atau juznya. Contoh;
1Harun
Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid
1, (Jakarta: UI Press, 1973), Cet. 3, hlm. 12.
2Harun
Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid
2, (Jakarta: UI Press, 1973), Cet. 3, hlm. 97.
k. Kutipan
yang berasal dari buku yang berbentuk bunga rampai (antologi) atau kumpulan
dari beberapa penulis, maka penulisnya adalah: nama penulis, koma, tanda petik,
koma, dalam, nama editor, koma, judul buku (italic), koma, kurung buka, tempat
terbit, titik, titik dua, nama penerbit, koma, koma, tahun terbit, kurung
tutup, koma, dan halaman dan diakhiri dengan titik. Contoh:
1Imam
Suprayogo, “Tradisi Ulama dalam Perguruan Tinggi”, dalam M. Anies (eds.), Religiusitas Iptek: Rkonstruksi Pendidikan dan Tradisi Pesantren,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), Cet. 1, hlm. 156
l.
Kutipan yang berasal dari majalah
ditulis ebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik,
koma, nama majalah ditulis italic, koma, volume, koma, nomor edisi, koma,
bulan, koma, tahun terbit, koma, nomor halaman, dan diakhiri denga titik. Contoh:
1Syaiful
Faizin, “Kiat Mmeperoleh Anak Saleh dan Kompetitif”, Majalah Rindang, XXVII, No. 11, Juni, 2003, hlm. 29.
m. Kutipan
yang berasal dari surat kabar cara penulisannya adalah: nama penulis, koma,
judul artikel diapit tanda petik, koma, nama surat kabar ditulis miring, koma,
tempat terbit, koma, tanggal, bulan dan tahun terbit, koma, dan diakhiri dengan
nomor halaman sesuai sumbernya. Contoh:
1Mustatho’,
“Agma dalam Konstruksi Masyarakat Perkotaan”, Gazebo, Sangatta, 4 Juli 2010, hlm. Ix.
n. Kutipan
yang berasala dari karya ilmiah yang tidak/belum diterbitkan, cara penulisannya
adalah: nama pengarang, koma, judul karangan ilmiah dengan diapait tanda petik,
koma, disebutkan skripsi, tesisi atau disertasi, koma, kurung buka, nama kota
penyimpanan, titikm dua, koma, kurung tutup, koma, keterangan idak di terbitkan
yang disingkat dengan “t.d”, koma, nomor halaman, dan daiakhiri dengan titik. Contoh:
1surono,
“Paradigma Pengembangan Fitrah Nafsaniah Manusia:m Kajian Filosofi, Edukatif
dan Psikologis”, Tesisi Pasca Sarjana IAIN Walisongo Semarang, (Semarang:
Perpustakaan Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. 23, t.d.
o. Kutipan
yang berasal dari makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau
lokakarya penulisannyaadalah: nama penyusun, judul karangan ilmiah dengan
diapit tanda petik, koma, tempat penyajian makalah, koma,lembaga dan tempat
penyelenggara, koma, tanggal, bulan dan tahun, dan diakhiri dengan titik. Contoh:
1Siti
Muri’ah, “Peningkatan Peran Wanita di Era Otonomi Daerah”, Makalah Disampaikan
dalam Seminar Gender dan Otoda, Setda Kaltim, Samarinda, 1-2 September 2005.
p. Kuipan
yang berasal dari buku/kitab yang asli dan terjemahannya, angka kutipan
diletakkan dibelakang terjemah, sedangkan kutipan yang dari buku/kitab
berbahasa asing tanpa terjemah, maka angka kutipan diletakkan di belakang
kutipan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan antara terjemahan dari
penerjemah dan penulis skripsi sendiri.
q. Sumber
kutipan yang tidak ada tempat terbitnya, maka tempat terbitnya ditulis dengan
singkatan “t.t.”. jika tidak ada penerbitnya, maka nama penerbit ditulis dengan
sinkatan “t.p.”. dan jika tidak ada tahun terbitannya, maka ditulis “t.th.”.
r.
Sumber kutipan yang diambil dari
internet cara penulisannya adalah: nama penulis, koma, judul artikel diapit
dengan tanda petik, koma, dalam, koma, nama situs, koma, tanggal unduhan, nomor
halaman. Contoh:
1M.
Ilyasin, “Kurikulum Berbasis Kompetensi”, dalam http://www.stais.co.id.,
diunduh tanggal 12 Agustus 2010, hlm. 1.
BACA JUGA
Cara Pembuatan Daftar Pustaka
Teknik Notasi Ilmiah Untuk Pembuatan Skripsi
BACA JUGA
Cara Pembuatan Daftar Pustaka
Teknik Notasi Ilmiah Untuk Pembuatan Skripsi
SUMBER:
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI STAI SANGATTA.
0 Comments